Silent Hill : Shattered Memories memiliki cerita yang mirip dengan Silent Hill pertama. Sang jagoan kita, Harry Mason mencari putrinya Cheryl yang hilang di kota bernama Silent Hill. Cheryl menghilang sesaat setelah mobil yang ditumpanginya dan Harry mengalami kecelakaan. Untuk yang pernah memainkan seri pertama Silent Hill, cerita ini terdengar persis dengan Silent Hill pertama, tapi ternyata hanya bagian ini saja yang mirip, selebihnya cerita dari Silent Hill : Shattered Memories akan sangat berbeda dengan Silent Hill pertama.

Game ini dimulai dengan pola pandangan first person. Dimana Harry sedang diwawancara oleh seorang terapis. Pada awalnya, kita diwajibkan untuk mengisi sebuah kuesioner yang agak *ehm* janggal. Hal ini berguna untuk memeriksa kondisi kejiwaan Harry yang baru saja mengalami trauma akibat kecelakaan. Dari situ, kita akan menjalankan Harry di dalam ceritanya ke sang terapis.And now, let's start the review.

Gameplay : 9
Silent Hill : Shattered Memories memiliki gameplay yang unik dan lain dari biasanya. Seperti layaknya Silent Hill sebelumya, Harry akan dibekali sebuah senter yang bisa kita matikan atau nyalakan. Kali ini, Harry dibekali dengan sebuah Handphone untuk menjelajahi dunia Silent Hill. Handphone ini bisa digunakan oleh Harry untuk menerima telepon dan menelpon, menerima sms dan voice mail, GPS, juga memiliki fungsi kamera digital, tak lupa handphone ini juga bisa diganti ringtonenya (eh mas, hape gue juga bisa semua fitur itu).

Yang unik dari handphone itu bukanlah fiturnya, tetapi para pengirim pesannya. Handphone ini bisa digunakan untuk menerima pesan dari para hantu yang gentayangan. Apabila kita menemukan sebuah area yang membuat handphone ini mengeluarkan suara distorsi, maka akan terdapat sebuah message yang menceritakan sedikit cerita dari hantu tersebut. Tak hanya sms, tapi message itu bisa berupa voice mail atau picture message. Fungsi kamera yang ada di sini pun kurang lebih sama. Apabila kita menemukan daerah yang cukup mencurigakan, kita bisa mengambil foto dari daerah itu, dan kita akan mendapatkan foto hantu. Lalu akan terdapat sebuah sms yang menceritakan sepenggal cerita dari kejadian yang terjadi di foto itu.

Fungsi GPS yang ada di handphone ini kurang lebih sama dengan peta di seri sebelumnya, dimana kita akan diberikan way point ke tujuan kita, dan juga posisi kita saat ini. Well, tentunya akan lebih masuk akal membuka handphone dibanding membuka peta untuk mencari arah di kegelapan. Sedangkan fungsi telpon adalah salah satu fungsi yang paling unik dari game ini, kita tak hanya bisa menerima telepon dari orang-orang yang berusaha menghubungi Harry, tapi kita juga bisa menelpon nomor-nomor telepon yang tersebar di seluruh penjuru kota. Kadang pesan yang ada berguna untuk kita, atau kadang cuma sekedar iseng belaka.
Seperti Silent Hill lainnya, game ini dibagi dua fase, yaitu normal mode dan nightmare mode. Pada normal mode, kita diharuskan untuk menjelajahi kota untuk mendapatkan petunjuk akan hilangnya Cheryl. Termasuk melewati puzzle-puzzle yang ada di game ini (yeah, Silent Hill dan puzzle adalah dua hal yang tak terpisahkan). Game ini juga memiliki sedikit fitur baru untuk membuka kunci dan melewati beberapa puzzle, yaitu dengan adanya First person mode. Hal ini membuat kita bisa berinteraksi lebih dengan item-item yang bisa digunakan sebagai puzzle. Selain itu Harry juga akan bertemu dengan beberapa NPC yang akan membantu Harry untuk menemukan Cheryl (masih ingat dengan Cybil Bennet? dia muncul lagi lhoo).

Di saat Nightmare mode, seluruh kota berubah total menjadi Silent Hill yang dipenuhi dengan es. Sebagian besar jalan di kota berubah, dan kita mendapatkan waypoint yang baru di GPS. Selain itu, monster-monster pun akan bermunculan dan kita harus melawan mereka.
Sesuai dengan statement yang saya sebut di atas, game ini adalah game yang cukup unik karena kita akan kehilangan sebuah faktor penting dalam dunia survival horror, yaitu senjata. Bukan berarti kita menjadi kuat dan bisa memukuli musuh dengan tangan kosong, tetapi kita akan kehilangan kemampuan untuk melawan dan membunuh musuh-musuh yang ada (nah lhoo, gimana dong).

Di Silent Hill : Shattered Memories, Harry memiliki kemampuan untuk berlari, melompati pagar, menjatuhkan barang-barang untuk menghalangi musuh, menoleh ke belakang untuk melihat musuh dan juga melempar musuh yang mendekati dan menempel padanya. Tetapi musuh yang terjatuh karena dilempar oleh Harry akan kembali mengejar dan menyerang Harry, sehingga kita harus terus dan terus berlari untuk mencapai sebuah titik finish dimana Nightmare mode akan berakhir.

Gameplay ini membuat para fans Silent Hill : Shattered Memories menjadi pro dan kontra akan game ini. Konami mengimplementasikan fitur baru ini untuk mencoba membuat terobosan baru dalam survival horror game. Karena seseram apapun musuh yang ada, apabila kita bisa melawannya, musuh itu tidak akan menakutkan lagi. Tapi untuk yang menyukai gameplay Silent Hill terdahulu, kalian pasti akan merindukan banyaknya senjata yang ada di seri terdahulu. Well, keberanian Konami untuk membuat system baru di seri Silent Hill ini patut diacungi jempol. Karena perubahan yang bagus itu akan sangat berarti bagi game sekaliber Silent Hill.

Grafis : 8
Sekilas, kualitas grafis di Silent Hill : Shattered Memories ini terlihat agak kasar. Kualitas tekstur tiap objek di sini terlihat cukup kaku dan patah-patah. Selain itu, terdapat sedikit penurunan frame rate di saat kita akan memasuki area baru. Well, itulah sedikit penilaian "awam" terhadap kualitas grafis game ini.
Tetapi, setelah memainkan game ini cukup lama, saya mulai merubah pemikiran "awam" saya terhadap kualitas grafis di game ini. Memang tak dapat dipungkiri, kalau grafis di game ini terlihat agak kaku, tapi hal itu dapat disiasati oleh Konami dengan adanya efek-efek salju di saat kita bergerak keluar ruangan.

Dan, meskipun terdapat sedikit penurunan frame rate di saat kita memasuki ruangan, hal itu terjadi karena kita akan memasuki ruangan yang berbeda sesuai dengan pilihan yang kita ambil.
Apabila kita menekan tombol untuk melakukan zoom in terhadap suatu benda, detail dari benda tersebut akan terlihat dengan jelas, bahkan tulisan kecil yang terdapat di sebuah poster pun bisa kita lihat dengan jelas. Well, game ini memang mengharuskan kita untuk memperhatikan detail dari tiap benda untuk mencari petunjuk dari puzzle-puzzle yang ada, makanya detail dibuat lebih baik.

Mimik muka dari tiap karakter yang ada pun dibuat cukup bagus. Perubahan emosi dari tiap karakter bisa dilihat dengan jelas di game ini (look at Cybil, she's quite scary when she's angry). Selain itu, kostum-kostum yang terdapat di game ini pun bisa berganti sesuai dengan alur cerita yang kita pilih.
Di saat kita memasuki Nightmare mode, perubahan yang terjadi di tiap stage terlihat bagus dan mengerikan. Monster-monster yang ada memang kurang variatif, tetapi mereka terlihat cukup detail dan menyeramkan. Di game ini tidak terdapat health bar, tetapi apabila health point kita berkurang, tampilan pada layar akan terlihat seperti sebuah video tape yang mulai rusak. Semakin rusak gambarnya, semakin kecil pula jumlah health point kita. Efek ini terlihat sangat bagus dan menegangkan, sangat cocok untuk sebuah game horror. Dengan demikian, kualitas tekstur yang agak kasar di game ini bisa dimanfaatkan oleh Konami untuk menambah kesan horror dari game ini. 
Sound : 9
Seperti di seri sebelumnya, Akira Yamaoka, sang composer utama dari seri Silent Hill kembali membuat BGM dan soundtrack untuk Silent Hill : Shattered Memories. Selain BGM, terdapat empat lagu yang berisikan vocal, yang dinyanyikan oleh Mary Elizabeth McGlynn. Dia menyanyikan lagu untuk trailernya, beberapa event, dan juga untuk ending sequence game ini (trust me, it's quite creepy but good).

Penggunaan BGM di game ini pun tepat pada waktunya. Di beberapa tempat tertentu, kadang suasana dibuat menjadi sangat sunyi, sehingga kita bisa mendengar dengan jelas bunyi langkah kaki dari Harry. Apabila kita memasuki nightmare mode, BGM yang disetel membuat kita benar-benar bagaikan sedang dikejar-kejar, dan semua itu terjadi dengan sangat tiba-tiba. Nggak heran kalau kita dianjurkan untuk menggunakan earphone di saat memainkan game ini, ternyata supaya lebih seram toh.
Sound effect dan voice acting yang ada pun cukup baik, suara tiap karakter dibawakan dengan bagus oleh para voice actornya, dan juga terdengar cukup berkarakter. Di saat Harry memaki Cybil, terdengar intonasi Harry yang marah tetapi agak takut dan sedih. Apabila kita perhatikan dengan seksama, suara Harry di saat memanggil Cheryl di awal game terdengar sayup-sayup tertutup derasnya hujan salju. Hal ini membuktikan bahwa kualitas sound di Silent Hill : Shattered Memories sanggup bersaing dengan game-game lainnya.

Longevity : 8
Silent Hill : Shattered Memories memiliki alur cerita unik yang berganti sesuai dengan pilihan kita. Hal ini membuat banyaknya kemungkinan yang terjadi di saat kita memainkan game ini. Game ini juga memiliki multiple ending, dan tiap ending memiliki plot yang menarik, sehingga istilah "bad ending" tidak kita temukan di sini. Dan kita pun tidak merasa keberatan untuk mengulang game ini untuk mendapatkan ending tersebut.

Di seri sebelumnya, kita akan memainkan ulang Silent Hill untuk mendapatkan ending yang berbeda. Namun di seri ini rasa penasaran kita akan berbagai probabilitas yang ada di Silent Hill : Shattered Memories akan membuat kita memainkan game ini lebih dari satu kali.
Konsep terbaru Silent Hill ini mengundang banyak pro-kontra akan sistemnya yang unik. Sebagian di antaranya tidak suka karena ditiadakannya senjata, dan kita diharuskan untuk terus berlari dan menghindar di sepanjang game. Selain itu game ini juga memiliki monster yang kurang variatif, sehingga sebagian fans Silent Hill itu beranggapan bahwa Silent Hill : Shattered Memories hanya meminjam nama dan ketenaran seri Silent Hill. 
Melihat komen-komen seperti itu, rasa penasaran saya akan game Silent Hill : Shattered Memories ini timbul, sehingga saya mencoba untuk memainkannya. Dan ternyata, menurut saya game ini bisa menampilkan unsur horror lebih dari game horror lainnya. Di saat kita bisa melawan para hantu yang ada, kita malah merasa lebih berani dan bahkan menantang hantu dan monster itu menggunakan senjata yang ada. Sedangkan di game ini, kita harus berlari dan terus berlari hingga menemukan tempat yang aman dari para hantu dan monster (hal itulah yang pasti kita lakukan apabila bertemu hantu kan, setuju?).
Selain itu, konsep handphone sebagai one stop media di game ini juga cukup unik. Di beberapa bagian seperti message dan foto dari para hantu itu memang terlihat agak janggal. Tetapi menggunakan GPS di handphone untuk mencari rute akan lebih masuk akal dibandingkan dengan harus membuka peta di saat dikejar-kejar oleh musuh di tempat yang gelap. Selain itu, fitur ini termasuk unik dan baru untuk sebuah horror game (tinggal tunggu branding dari salah satu produsen handphone aja nih).

Dari semua fitur yang ada, yang membuat saya merasa salut akan game ini adalah banyaknya probabilitas yang bisa kita tentukan di saat kita memainkan game ini. Well, selain membuat kita akan fokus dalam memainkan game ini, kita juga akan merasa senang untuk mengulang game ini, karena kita dihadapkan ke sesuatu yang berbeda di saat mengulangnya untuk mendapatkan ending yang lain.
Seperti tulisan yang berada di disclaimer pada saat memulai game ini "This game plays you as much as you play it". Silent Hill : Shattered Memories akan membawa kita ke sebuah cerita yang kompleks dan menarik, juga gameplay horror yang sesungguhnya. So, what do you waiting for, gamers? Just play this title if you want a good horror game. Kalo serem, ya main aja di ruangan yang ramai menggunakan earphone, tetap serem kok.

Total Score : 8,6